Rumah Sakit Karisma Cimareme
  • Tentang RSKC
    • Latar Belakang
    • Arti Nama & Logo
    • Visi, Misi & Moto
    • Nilai Karisma
    • Peta Menuju RSKC
  • Fasilitas
    • IGD 24 Jam
    • Instalasi Farmasi
    • Instalasi Gizi
    • Laboratorium
    • Ruang Rawat
    • Ruang Operasi
    • Radiologi
    • Diagnostik Non Invasif >
      • Elektrokardiografi
      • Holter (EKG 24 Jam)
      • Treadmill Stress Test
      • Spirometri
      • Ambulatory Blood Pressure Monitoring
    • Galeri
  • Pelayanan
    • Klinik Umum
    • Poliklinik Spesialis
    • Klinik Gigi RSKC >
      • Galeri Crown & Bridge
      • Galeri Filling
      • Galeri Crown
      • Galeri Dental Braces (Behel)
      • Gigi Tiruan Cekat 4 Gigi
    • Medical Check Up >
      • Paket Employment
      • Paket Pemeriksaan Umum
      • Paket Pemeriksaan Khusus
    • Spesialistik Mata >
      • Operasi Katarak
      • RETINOPATI DIABETIK
      • LASER Nd-YAG KAPSULOTOMI PADA KATARAK SEKUNDER
    • Profil Dokter >
      • dr. H. Yedi Suyadi SpPD MM
      • Prof. DR. H. Dedi Rachmadi SpA(K), M.Kes
      • dr. H. Zulkifli Said SpOG
      • dr. Agung Dinasti Permana SpT.H.T.K.L, M.Kes
      • dr. Erta Priadi Wirawijaya SpJP FIHA
      • dr. Andi Dwi
      • dr. Aditya Rahmat Pratama
      • dr. Sarah Istiqamah Suriamardiyah
      • Formulir Profil Dokter
  • Kolaborasi
    • Perusahaan
    • RSKC Fundraising
    • Pengumpulan Dana
  • Informasi
    • Artikel Kesehatan
    • Health Comics
    • Video Sehat
    • Karir
  • GALERI
    • BAKTI SOSIAL >
      • OPERASI KATARAK
      • BAKSOS BANJIR
      • LATIHAN GEMPA BUMI DAN KEBAKARAN
    • FOTO DOKTER >
      • DOKTER SPESIALIS
      • DOKTER GIGI
      • DOKTER UMUM
    • AKREDITASI RSKC
  • SISMADAK RSKC
  • Hubungi Kami

Mengenal Tanda, Gejala & Pengobatan Diabetes

25/1/2015

Comments

 

Bagaimana Diabetes muncul? 

"Diabetes mellitus” yang lebih umum dikenal sebagai “kencing manis" adalah suatu kondisi yang menyebabkan gula darah naik ke tingkat berbahaya dimana glukosa darah puasa nilainya lebih dari 126 miligram per desiliter (mg / dL).

Pengertian Diabetes

Sebagian besar makanan yang dimakan akan dicerna tubuh dan dirubah menjadi glukosa, atau gula yang kemudian akan digunakan tubuh anda untuk energi. Pankreas, organ didekat lambung, menghasilkan hormon yang disebut insulin. Hormon ini diperlukan jaringan tubuh untuk dapat menggunakan gula atau glukosa sebagai bahan bakar dasar. Peran Insulin adalah untuk mengambil gula dari darah dan memasukkannya ke dalam sel. Ketika tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup dan/atau tidak efisien menggunakan insulin yang dihasilkan, kadar gula akan terus meningkat didalam darah. Ketika hal ini terjadi, muncul dua masalah yaitu: 
  1. Dalam waktu cepat sel-sel tubuh akan kekurangan energi dan kelaparan karena gula darah yang dibutuhkan tidak bisa masuk kedalam sel.
  2. Seiring waktu, kadar glukosa darah tinggi dapat merusak beragam organ seperti mata, ginjal, saraf atau jantung.

Jenis Diabetes 

Ada dua jenis utama diabetes: diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Kedua jenis diabetes ini dapat diwariskan dalam gen, sehingga riwayat keluarga dengan diabetes dapat secara signifikan meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi tersebut. 

Diabetes tipe 1
Pada diabetes tipe 1, produksi insulin oleh pankreas sedikit atau tidak sama sekali. Tanpa insulin, tubuh tidak mampu untuk mengambil glukosa dalam darah darah dan memasukkannya kedalam sel untuk bahan bakar tubuh. Orang dengan diabetes tipe 1 karenanya akan terus membutuhkan suntikan insulin seumur hidupnya. Oleh karena itu, diabetes tipe ini juga disebut sebagai diabetes tergantung (insulin-dependent diabetes). 

Diabetes tipe 1 sebelumnya dikenal sebagai juvenile diabetes karena penyakit ini biasanya terdiagnosa pada anak-anak dan dewasa muda. Namun, penyakit ini bisa menyerang pada usia berapa pun dan mereka yang memiliki sejarah keluarga itu sangat beresiko. 

Dalam proses timbulnya diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh tertentu yang disebut sel beta di pankreas. Alasan terjadinya hal ini masih belum diketahui namun efeknya sel beta di pankreas hancur dan produksi insulin menurun atau tidak menghasilkan insulin sama sekali. Akibatnya glukosa tidak bisa masuk kedalam sel dan tetap beredar dalam darah. Ketika jumlahnya terlalu banyak dalam darah secara perlahan semua organ dalam tubuh akan mengalami kerusakan.

Diabetes Tipe 2 
Diabetes tipe 2 adalah bentuk paling umum dari diabetes. Secara historis, diabetes tipe 2 biasanya terdiagnosis pada orang dewasa setengah baya. Walau demikian dengan pergeseran pola hidup, secara mengkhawatirkan semakin banyak remaja dan dewasa muda mengembangkan diabetes tipe 2. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya angka kejadian obesitas dan kurangnya aktivitas fisik yang merupakan faktor risiko diabetes tipe 2. 

Diabetes tipe 2 dapat terjadi ketika tubuh sering mengalami kadar gula darah yang tinggi, misalnya akibat konsumsi makanan berlebih dan kurang berolahraga. Sebagai respon, pankreas kemudian memproduksi insulin dalam jumlah banyak diluar kemampuan normalnya untuk menurunkan kadar gula darah. Jika hal tersebut berlangsung lama, sel-sel tubuh akan mengembangkan "resistensi insulin” dimana efektivitas penggunaan insulin menurun dan sel-sel pankreas pun secara bertahap mengalami kerusakan dan kehilangan kemampuannya untuk memproduksi insulin. 

Dalam bentuk yang ringan, diabetes tipe ini bisa jadi tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun. Hal ini menimbulkan keprihatinan yang besar karena diabetes yang tidak diobati dapat menyebabkan banyak permasalahan kesehatan yang serius, termasuk diantaranya kebutaan, gagal ginjal dan penyakit jantung. Diabetes tipe 2 mungkin tertunda atau dikendalikan dengan diet dan olahraga.

TANDA & GEJALA DIABETES

Berikut gejala diabetes yang khas. Namun, beberapa orang dengan diabetes tipe 2 memiliki gejala sangat ringan sehingga mereka tidak diketahui.

Gejala umum diabetes:
  • Sering kencing (Toilet)
  • Sering merasa haus (Thirsty)
  • Merasa kelapar meskipun anda telah makan
  • Seringkali merasa kelelahan walau cukup istirahat
  • Pandangan kabur (jika telah timbul komplikasi ke mata)
  • Pemotongan / memar yang lambat untuk menyembuhkan (jika pembuluh darah & sistem syaraf fungsinya telah terganggu)
  • Berat badan menurun meskipun Anda makan lebih (terjadi karena atrofi otot karena glukosa yang tidak bisa masuk kedalam otot, umumnya pada tipe 1)
  • Kesemutan, nyeri, atau mati rasa di tangan / kaki (umumnya pada tipe 2)
Deteksi dan pengobatan diabetes dini dapat mengurangi risiko terkena komplikasi diabetes.

Komplikasi Diabetes

Diabetes dapat mempengaruhi hampir semua organ dalam tubuh. Ketika Diabetes tidak diobati, masalah kesehatan yang dapat muncul antara lain:
  • Penyakit kardiovaskular (CVD), atau penyakit jantung, termasuk penyakit arteri perifer (PAD) dan stroke 
  • Kerusakan ginjal yang dapat berujung pada gagal ginjal yang membutuhkan cuci darah seumur hidup.
  • Terganggunya metabolisme lemak dan meningkatnya kolesterol tidak sehat, yang dapat menyebabkan aterosklerosis yang dapat berujung pada penyakit jantung koroner, penyakit arteri perifer, dan stroke.
  • Kerusakan retina (retinopati diabetik) yang dapat menyebabkan kebutaan 
  • Kerusakan syaraf yang dapat mengakibatkan mati rasa
  • Amputasi tungkai

Pengobatan

Jika anda terdiagnosis diabetes anda harus menjalani pengobatan yang bisa jadi untuk seumur hidup anda. Obat yang paling sering diberikan untuk mengontrol gula darah adalah Insulin. Insulin adalah hormon alami yang disekresikan oleh pankreas. Banyak orang dengan diabetes diresepkan insulin oleh dokternya karena tubuh mereka tidak menghasilkan insulin (diabetes tipe 1) atau tidak bisa menggunakan insulin dengan efektif (diabetes tipe 2).
Picture

Pengobatan Oral

Ada berbagai jenis, atau kelas, obat yang bekerja dengan cara yang berbeda untuk menurunkan gula darah seperti:
  • Sulfonilurea
  • Biguanid
  • Meglitinides
  • Thiazolidinediones
  • DPP-4 inhibitor
  • Inhibitor SGLT2
  • Inhibitor alpha-glucosidase
  • Bile Acid Sekuestran
Sulfonilurea
Sulfonilurea merangsang sel-sel beta pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin. Obat sulfonilurea telah digunakan sejak tahun 1950-an. Klorpropamid adalah sulfonilurea generasi pertama masih digunakan sampai sekarang. Sulfonilurea generasi kedua digunakan dalam dosis yang lebih kecil dari obat-generasi pertama. Ada tiga obat-generasi kedua: Glipizide, Glyburide, dan Glimepiride (Amaryl). Obat ini umumnya diambil 1-2 kali sehari, sebelum makan. 

Biguanid
Metformin adalah biguanid yang paling sering digunakan, cara kerjanya dengan mengurangi jumlah glukosa yang diproduksi oleh hati. Metformin membantu menurunkan kadar glukosa darah dengan membuat jaringan otot lebih sensitif terhadap insulin sehingga glukosa dapat diserap. Obat ini biasanya diminum dua kali sehari. Efek samping metformin yang jarang timbul adalah diare, namun bisa dikurangi gejalanya bila obat dimakan bersamaan dengan makanan.

Meglitinides
Meglitinides adalah obat lain yang juga merangsang sel beta untuk melepaskan insulin. Repaglinide dan nateglinide adalah meglitinides. Mereka diambil sebelum masing-masing tiga kali makan. Karena sulfonilurea dan meglitinides memiliki cara kerja yang relatif sama yaitu dengan merangsang pelepasan insulin, penggunaan keduanya secara bersamaan dapat menimbulkan hipoglikemia (gula darah rendah).

Thiazolidinediones
Rosiglitazone (Avandia) dan pioglitazone (Actos) berada dalam kelompok obat yang disebut Thiazolidinediones. Obat ini membantu insulin bekerja lebih baik dalam otot dan lemak dan juga mengurangi produksi glukosa di hati. Obat pertama dalam kelompok ini, Troglitazone (Rezulin), telah telah ditarik dari peredaran karena menyebabkan masalah hati yang serius di sejumlah kecil orang. Sejauh ini rosiglitazone dan pioglitazone belum menunjukkan masalah yang sama, namun penggunaannya masih perlu dipantau secara ketat terutama masalah hati sebagai tindakan pencegahan. Kedua obat dapat meningkatkan risiko gagal jantung pada beberapa individu, dan masih ada perdebatan tentang apakah rosiglitazone dapat berkontribusi untuk peningkatan risiko serangan jantung. Kedua obat efektif dalam mengurangi A1C dan umumnya memiliki beberapa efek samping.

DPP-4 Inhibitor
Sebuah kelas baru obat yang disebut DPP-4 inhibitor membantu menurunkan A1C tanpa menyebabkan hipoglikemia. Mereka bekerja dengan cara mencegah pemecahan GLP-1, sebuah senyawa alami tubuh. GLP-1 mengurangi kadar glukosa darah dalam tubuh, tetapi biasanya dipecah sangat cepat sehingga tidak bekerja dengan baik ketika disuntikkan sebagai obat. Dengan modifikasi proses yang memecah GLP-1, DPP-4 inhibitor memungkinkan GLP-1 untuk tetap aktif di dalam tubuh lebih lama dan menurunkan kadar glukosa darah. DPP-4 inhibitor cenderung tidak menyebabkan kenaikan berat badan dan cenderung memiliki efek netral atau positif terhadap kadar kolesterol. Sitagliptin, saxagliptin, linagliptin, alogliptin adalah bentuk DPP-4 inhibitor yang telah ada saat ini.

Inhibitor SGLT2
Glukosa dalam aliran darah melewati ginjal untuk diekskresikan (dibuang) atau diserap kembali. Transporter sodium-glukosa 2 (SGLT2) bekerja pada ginjal untuk menyerap kembali glukosa, dan kelas baru obat, inhibitor SGLT2, memblokir aksi ini sehingga kelebihan glukosa darah bisa lebih banyak dibuang melalui kencing. Canagliflozin (Invokana) dan dapagliflozin (Farxiga) adalah inhibitor SGLT2 yang baru saja disetujui oleh FDA untuk mengobati diabetes tipe 2. Karena mereka meningkatkan kadar glukosa dalam urin, efek sampingnya dapat mencakup infeksi saluran kemih.

Inhibitor alpha-glucosidase
Acarbose dan miglitol adalah inhibitor alpha-glucosidase. Obat ini membantu tubuh untuk menurunkan kadar glukosa darah dengan menghalangi pemecahan karbohidrat seperti roti, kentang, dan pasta dalam usus. Obat ini juga memperlambat proses pemecahan beberapa gula seperti gula meja. Kerja obat ini dapat memperlambat kenaikan kadar glukosa darah setelah makan. Obat yang sering digunakan di Indonesia adalah acarbose. Obat ini harus diambil dengan gigitan pertama makan. Efek samping yang mungkin timbul adalah terbentuknya gas dan diare.

Sekuestran Asam Empedu (Bile Acid Sekuestrant)
Sekuestran asam empedu adalah obat penurun kolesterol yang juga mengurangi kadar glukosa darah pada pasien diabetes. Obat ini bisa membantu menghapus kolesterol dari tubuh, terutama kolesterol LDL, yang sering meningkat pada orang dengan diabetes. Obat-obat ini bekerja mengurangi kolesterol LDL dengan cara berikatan dengan asam empedu dalam sistem pencernaan sehingga tubuh dipaksa untuk menggunakan kolesterol sebagai pengganti asam empedu untuk mengolah makanan. Efeknya adalah menurunnya kadar kolesterol. Mekanisme-nya dalam menurunkan kadar glukosa tidak dipahami dengan baik. Karena BAS tidak diserap ke dalam aliran darah, mereka biasanya aman untuk digunakan oleh pasien yang tidak dapat menggunakan obat lain karena masalah hati, namun karena cara kerjanya tersebut efek sampingnya adalah perut kembung dan sembelit.

Terapi Kombinasi Oral
Karena obat yang tercantum di atas bekerja dengan cara yang berbeda untuk menurunkan kadar glukosa darah, mereka dapat digunakan bersama-sama sebagai kombinasi. Biguanida dan sulfonilurea misalnya dapat digunakan bersama-sama. Banyak kombinasi dapat digunakan. Meskipun mengambil lebih dari satu obat bisa jadi lebih mahal dan dapat meningkatkan risiko efek samping, gabungan obat-obatan tersebut dapat meningkatkan kontrol glukosa darah. Harus diingat berpindah dari satu pengobatan tunggal tidak seefektif menambahkan jenis lain dari obat diabetes.

INTERAKSI DENGAN OBAT LAIN

Alkohol dan beberapa pil diabetes sebaiknya tidak dicampurkan. Kadang, klorpropamid dan sulfonilurea misalnya, dapat berinteraksi dengan alkohol menyebabkan muntah, kembung atau sakit. Penggunaannya dengan obat-obatan lainnya juga berpotensi meningkatkan efek samping yang mungkin timbul. Tanyakan kepada dokter anda jika anda memiliki kekhawatiran tentang salah satu efek samping yang mungkin timbul sebelum mengkonsumsi obat lain.

PERUBAHAN POLA HIDUP

Jika Anda memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko lain untuk diabetes atau jika anda telah didiagnosa pre-diabetes, ada sejumlah tips hidup sehat yang dapat Anda ikuti untuk mencegah atau menunda timbulnya diabetes. Tips-tips ini dapat memperlambat berkembangnya komplikasi bagi mereka yang telah menderita diabetes.
  1. Banyak penelitian menunjukkan perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, makan sehat dan meningkatkan aktivitas fisik secara dramatis dapat mengurangi perkembangan diabetes tipe 2 dan penting untuk mengendalikan diabetes tipe 1. Perubahan gaya hidup dapat membantu meminimalkan faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol darah, yang dapat memiliki dampak luar biasa pada penderita diabetes.
  2. Dalam banyak kasus, perubahan gaya hidup harus berjalan bersamaan dengan mengkonsumsi sejumlah obat untuk mengontrol kadar glukosa darah, tekanan darah tinggi dan kolesterol serta mencegah serangan jantung dan stroke, yang merenggut nyawa banyak pasien diabetes. Pastikan anda mengetahui nama, maksud dan tujuan pemberian obat yang diberikan oleh dokter.
  3. Jalin komunikasi yang baik dan bekerja samalah dengan dokter anda. Dapatkan informasi yang jelas tentang maksud dan tujuan pengobatan saat ini. Jangan biarkan ada keraguan diantara anda dan dokter sehingga anda terus termotivasi untuk berobat.
  4. Jangan tergoda dengan pengobatan lain yang menawarkan kesembuhan instan. Diabetes adalah penyakit kronis yang hingga kini belum bisa disembuhkan. Gejala dan komplikasi yang timbul walau demikian, dapat dikelola bahkan dicegah melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat.

TARGET DALAM PENGOBATAN DIABETES

Orang yang memiliki diabetes harus memeriksakan gula darahnya secara teratur. Pemeriksaan gula darah yang teratur membantu anda menentukan seberapa baik program pengendalian diabetes anda seperti perencanaan makan, olahraga dan obat-obatan berjalan baik menjaga gula darah anda senormal mungkin. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa semakin dekat nilai gula darah anda dengan nilai normal, semakin besar keberhasilan anda mencegah komplikasi diabetes seperti penyakit mata, kerusakan saraf, dan lain-lain. Berikut adalah tabel yang dapat dijadikan acuan dalam pengobatan diabetes.

Waktu pemeriksaan

Target untuk orang tanpa diabetes

Target untuk orang dengan diabetes

Sebelum sarapan (setelah berpuasa tidak makan)

< 100

70 - 130

Sebelum makan siang atau makan malam (sewaktu).

< 110

70 - 130

Dua jam setelah makan

< 140

< 180

A1C (disebut juga HbA1c)

< 6%

< 7%

 

Catatan: Bagi sebagian orang, kondisi medis lain, usia, atau lainnya dapat menyebabkan dokter menetapkan target glukosa darah agak lebih tinggi untuk anda.
Picture
Poster Diabetes RSKC
Comments

    Ikuti kami di Facebook

    Mohon diingat:

    Picture

    Penulis

    Kontributor artikel kesehatan dalam website ini adalah dokter RSKC. Jika anda ingin berbagi tulisan silahkan klik tautan berikut.

    Kontribusi Tulisan

    Arsip

    March 2015
    January 2015
    December 2014

    Kategori 

    All
    Hipertensi
    Kanker
    Obstructive Sleep Apnea
    Penyakit Jantung

    RSS Feed


    Picture

    Misi RSKC

    Memberikan layanan kesehatan berkualitas yang terjangkau & dapat diakses semua kalangan. Bantu kami mewujudkannya.
    Info lebih lanjut

    Picture

    INGAT

    Sakit tidak selalu harus disertai keluhan. Pastikan anda tetap sehat dimasa depan melalui pemeriksaan kesehatan rutin. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada tautan ini.
    Info MCU
Alamat :
Jl.. Raya Cimareme No.235 Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat
Email : karismahospital@gmail.com
Telp : (022) 6866221, 082281813333.
​Fax : (022) 6867821
Sarana Informasi RS Karisma Cimareme
TEKS BERJALAN Selamat Datang di Website Resmi Rumah Sakit Karisma Cimareme | Informasi Jadwal Dokter, Pendaftaran via Online maupun Offline bisa menghubungi : 0812-1382-7227| Kritik dan Saran untuk Pelayanan dan Fasilitas kami, bisa Anda sampaikan melalui Whats App : 0812-7362-0921 | Melayani dengan Hati, Mengobati dengan Ilmu
  • Tentang RSKC
    • Latar Belakang
    • Arti Nama & Logo
    • Visi, Misi & Moto
    • Nilai Karisma
    • Peta Menuju RSKC
  • Fasilitas
    • IGD 24 Jam
    • Instalasi Farmasi
    • Instalasi Gizi
    • Laboratorium
    • Ruang Rawat
    • Ruang Operasi
    • Radiologi
    • Diagnostik Non Invasif >
      • Elektrokardiografi
      • Holter (EKG 24 Jam)
      • Treadmill Stress Test
      • Spirometri
      • Ambulatory Blood Pressure Monitoring
    • Galeri
  • Pelayanan
    • Klinik Umum
    • Poliklinik Spesialis
    • Klinik Gigi RSKC >
      • Galeri Crown & Bridge
      • Galeri Filling
      • Galeri Crown
      • Galeri Dental Braces (Behel)
      • Gigi Tiruan Cekat 4 Gigi
    • Medical Check Up >
      • Paket Employment
      • Paket Pemeriksaan Umum
      • Paket Pemeriksaan Khusus
    • Spesialistik Mata >
      • Operasi Katarak
      • RETINOPATI DIABETIK
      • LASER Nd-YAG KAPSULOTOMI PADA KATARAK SEKUNDER
    • Profil Dokter >
      • dr. H. Yedi Suyadi SpPD MM
      • Prof. DR. H. Dedi Rachmadi SpA(K), M.Kes
      • dr. H. Zulkifli Said SpOG
      • dr. Agung Dinasti Permana SpT.H.T.K.L, M.Kes
      • dr. Erta Priadi Wirawijaya SpJP FIHA
      • dr. Andi Dwi
      • dr. Aditya Rahmat Pratama
      • dr. Sarah Istiqamah Suriamardiyah
      • Formulir Profil Dokter
  • Kolaborasi
    • Perusahaan
    • RSKC Fundraising
    • Pengumpulan Dana
  • Informasi
    • Artikel Kesehatan
    • Health Comics
    • Video Sehat
    • Karir
  • GALERI
    • BAKTI SOSIAL >
      • OPERASI KATARAK
      • BAKSOS BANJIR
      • LATIHAN GEMPA BUMI DAN KEBAKARAN
    • FOTO DOKTER >
      • DOKTER SPESIALIS
      • DOKTER GIGI
      • DOKTER UMUM
    • AKREDITASI RSKC
  • SISMADAK RSKC
  • Hubungi Kami